Senin, 02 Juli 2012

EURO CUP 2012 dan Bhinneka Tunggal Ika



EURO CUP 2012 dan Bhinneka Tunggal Ika


Euro Cup 2012 telah berakhir dengan hasil yang menakjubkan, Spanyol mempertahankan gelar juara yang telah diraihnya pada empat tahun silam, Euro 2008. Padahal dalam event serupa Spanyol mengukuhkan diri sebagai The Winner of World Cup 2010. LUAR BIASA...!!!

Prestasi mengagumkan ini menarik kita untuk mengintip di belakang layar keberhasilan tim sepakbola mereka.

Sebelum meraih gelar juara di ajang perhelatan sepakbola bergengsi setingkat Piala Eropa (Euro Cup) dan Piala Dunia (World Cup), Spanyol layaknya negara modern yang masih konvensional. Sejak zaman dahulu telah terjadi arogansi suku, dimana tiap-tiap orang dengan suku tertentu menganggap derajatnya lebih tinggi daripada suku lain dan tidak berkenan bergabung dengan suku yang tidak se-level.
Bahkan dalam membentuk tim, mereka berat hati dan tidak dapat rukun dengan suku berbeda.

Hingga munculnya beberapa orang yang memperjuangkan persatuan dengan menafikan semua itu. Mereka mengupayakan terwujudnya persatuan dalam ranah-ranah yang diwenanginya. Salah satu orang tersebut adalah Luis Aragones, pelatih Skuad Spanyol yang mengantarkan kemenangan Spanyol menjadi Juara Euro 2008. Beliau merangkul pemain dari berbagai suku yang memiliki talenta sepakbola, mengajak para pemain hidup rukun dan bersahabat. Maka bermunculan para pemain handal tanpa melihat asal daerah, suku, agama, dan hal-hal lain yang dapat memecah-belah mereka.

Hasil yang sangat mengagumkan dari 3 event akbar menjadi jawaban kesungguhan semua pihak dalam menjunjung “Persatuan dalam Perbedaan” sebagaimana kita kenal di Indonesia sebagai “Bhinneka Tunggal Ika”.


zqzaki



Tidak ada komentar: