EURO CUP
2012 dan Bhinneka Tunggal Ika
Euro
Cup 2012 telah berakhir dengan hasil yang menakjubkan, Spanyol mempertahankan
gelar juara yang telah diraihnya pada empat tahun silam, Euro 2008. Padahal
dalam event serupa Spanyol mengukuhkan diri sebagai The Winner of World Cup
2010. LUAR BIASA...!!!
Prestasi
mengagumkan ini menarik kita untuk mengintip di belakang layar keberhasilan tim
sepakbola mereka.
Sebelum
meraih gelar juara di ajang perhelatan sepakbola bergengsi setingkat Piala
Eropa (Euro Cup) dan Piala Dunia (World Cup), Spanyol layaknya negara modern yang
masih konvensional. Sejak zaman dahulu telah terjadi arogansi suku, dimana tiap-tiap
orang dengan suku tertentu menganggap derajatnya lebih tinggi daripada suku
lain dan tidak berkenan bergabung dengan suku yang tidak se-level.
Bahkan
dalam membentuk tim, mereka berat hati dan tidak dapat rukun dengan suku
berbeda.
Hingga
munculnya beberapa orang yang memperjuangkan persatuan dengan menafikan semua
itu. Mereka mengupayakan terwujudnya persatuan dalam ranah-ranah yang
diwenanginya. Salah satu orang tersebut adalah Luis Aragones, pelatih Skuad
Spanyol yang mengantarkan kemenangan Spanyol menjadi Juara Euro 2008. Beliau merangkul
pemain dari berbagai suku yang memiliki talenta sepakbola, mengajak para pemain
hidup rukun dan bersahabat. Maka bermunculan para pemain handal tanpa melihat
asal daerah, suku, agama, dan hal-hal lain yang dapat memecah-belah mereka.
Hasil
yang sangat mengagumkan dari 3 event akbar menjadi jawaban kesungguhan semua
pihak dalam menjunjung “Persatuan dalam Perbedaan” sebagaimana kita kenal di
Indonesia sebagai “Bhinneka Tunggal Ika”.
zqzaki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar