Napak
tilas ke masa awal memiliki Kitabun-Nas, ternyata banyak puisi tercipta ketika
itu. ;-)
Sebagian
di antaranya kutuangkan berikut ini...
They
all are zqzaki’s original poems.
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Dulu....
jauh
sebelum mereka datang kemari
kokok
ayam masih terdengar di pagi hari
burung-burung
masih berkaok di sore hari
desisan
burung hantu masih mendesau di malam hari
Tak
berdesak kompleks-kompleks pemukiman
Tak
terusik deru-deru kendaraan
Dulu....
ketika
nyanyian alam masih milik kita bersama
Tak
satu pun menggelitiknya
Tak
satu pun membenamkannya
27
Agustus 1997 / 23 Rabiul Awal 1418
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Tak....
tak.... tak....
mengiring
langkah
kala
suara-suara sumbang
bisik-bisik
resah
tuntun
seluruh jejaki diri
Plak
! Plak !
Plak !
Kiri
dan kanan
Pesonamu,
Kakanda....
membuat
tatap tak mampu berkedip
Bintang
warnai diri
Ingin
lidah berkeluh lekat
Teristimewa
bagi kakanda pemicu senyum
Agustus
– September 1998, Pra Bina Akrab
dipersembahkan
kepada para Senior
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Kita
butuh wujud yang lebih nyata
Tempat
berpaling manakala rintangan melanda
Tempat
menoleh manakala kegelisahan mengusik
Agar
problem solving itu ada
Agar
kelegaan itu menjelang
Untuk
sementara,
Hanya
itu yang ingin kukatakan hari ini
12
Januari 1999 / 24 Ramadhan 1419
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Jangan
terlalu jauh melangkah
Fana
itu kuat mengungkung
Asa
itu membubung tinggi, hilang terhembus angin
Kearifan
tiada berfungsi
Jangan
berlupa daratan
Jangan
berlupa lautan
Esok
tiada menanti gubahan laut
dan
salinan darat
Usahamu,
kesucian hatimu, kebersihan fikirmu
memeta
rencana hari esok
Bangkitlah
!
Derapkan
langkahmu !
Januari
1999
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Di
sini kutulis lagi tatanan diri
mencoba
merangkai keping demi keping jiwa yang terlena
mengukirnya,
mamahatnya, menggodamnya
lalu
menata kembali dalam keteguhan yang kokoh
24
Januari 1999 / 06 Syawal 1419
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Menyenangkan
sekali bercengkerama dengan alam
Tapi....
ada batas-batas yang harus dijaga dan dipegang teguh
sebagai
makhluk bernama perempuan
dan
ada keterbatasan melingkupi selain batas-batas itu
Walau
keterbatasan itu bukan persoalan yang patut dibiarkan
menguak
ke permukaan
Harapan
tentang alam
dengan
segala keindahan, keganasan, dan keperkasaan
mengajak
kita berjalan di awang-awang
menyelipkan
angan di antara mega-mega
menggantungkan
cita pada bintang dan rembulan
dan
menuainya kala mentari terbit di ufuk timur
Berjanjilah
! ! !
Takkan
ada lagi keluh menghiasi bibirmu
Takkan
ada lagi kesah menekuk wajahmu
Sambutlah
dengan kelembutan senyum canda dan tawa
25
Januari 1999 / 07 Syawal 1419
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Apa
iya,
Yang
datang tak lagi pergi
Yang pergi
tak lagi kembali
Kenyataannya,
Yang
datang telah pergi
Yang
pergi kini kembali
27
Januari 1999 / 09 Syawal 1419
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Genggamlah
mawar merah ini
walau
duri-durinya meneteskan darah jari-jemarimu
Poleslah
daun hingga merekah pula lilin-lilinnya
Di
mana kasih akan berlabuh
Di
sanalah kumadu racunmu
23
Februari 1999 / 08 Dzulhijjah 1419
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~