Napak
tilas ke masa awal memiliki Kitabun-Nas, ternyata banyak puisi tercipta ketika
itu. ;-)
Sebagian
di antaranya kutuangkan berikut ini...
They
all are zqzaki’s original poems.
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Gelap
terasa....
Retakan
kaca menyatu kembali
Menghiasi
dinding-dinding.... mahligai ketenaran
Berpose
di antara kemilau cahaya blits
dalam
ketidakpastian
Seorang
diri menembus awan
di
suatu waktu
di
suatu masa
terjerat
bilah-bilah kekecewaan
Tak
sanggup diri melepas pilar-pilarnya
begitu
kukuh
Terkungkung
bias kecewa
Sungguh
betapa
mengecewakan
Ternyata....
Tiga
ditambah dua tidak sama dengan empat
dan....
dua
dikali dua tidak sama dengan lima
13
Januari 1997 / 04 Ramadhan 1417
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Tahukah
kamu
ketika
di suatu tempat di suatu masa
ada
yang tiada henti menanyakanmu
Meski
akhirnya tiada mencapai harapan-harapan jauh
namun
ia akan tumbuh subur
berkembang
melintas waktu melindas zaman
berteduh
di awang-awang
Biarkan
ia melayang di sana
menembus
udara bertekanan
menentang
arus pusaran dahsyat
Maka
ketika semuanya berlalu
semoga
ia menjadi....
kenangan
indah dalam memori
22
Maret 1997 / 14 Dzulqaidah 1417
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Bila
suatu hari
ketika
engkau mengharap sesuatu darinya
Petiklah
sekuntum bunga
dan
selipkan di sela-sela jemarinya
Pandanglah....
ketika
engkau melihat seberkas cahaya berkilat di sana, tersenyumlah....
hingga
cahaya itu luruh seiring senyummu
Maka
di hari lain
ketika
engkau kibaskan tanganmu
berharap
segala problema terkibas pula, sadarlah....
Sinar
yang telah redup akan muncul kembali
dan
tak akan padam
Berpeganglah
padanya....
29
Maret 1997 / 20 Dzulqaidah 1417
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Ketika
mimpi buruk menghampirimu
menghempas
asa
menyingkirkan
hari-hari indah
bergejolak
menyulut bara dalam dada
Saat
itu
mungkin
kau tak lagi memendam kegembiraan
tak
lagi tersenyum menatap waktu
tak
lagi tertawa menapaki langkah
Hingga
tercuat ketakberdayaan
kebisuan
.....
kebencian
Maka....
E N Y
A H K A N S E M U A N Y A
22
April 1997 / 14 Dzulhijjah 1417
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Kala....
Kala
bumi hempaskan bebannya
Kala
mentari terikkan sinarnya
Kala
rembulan benamkan purnamanya
Setiap
yang datang tak lagi pergi
Setiap
yang pergi tak lagi kembali
24
April 1997 / 16 Dzulhijjah 1417
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Kalau
suatu waktu kau tak lagi dapat berkata
eratkan
katupan jemarimu
dan
genggamlah harapan
esok
hari mungkin kau tak lagi mendengarnya
semua
berlalu
Namun
ketika kau tak lagi melihatnya
akankah
senyum menghiasi wajahmu
dan
sendu biaskan ceriamu
Enyahkanlah
apa yang perlu engkau enyahkan
selagi
Yang Kuasa merestuinya
24
April 1997 / 16 Dzulhijjah 1417
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Bila
sesuatu telah ditetapkanNYA
apa
hendak dikata
tak
satu pun mampu berbuat apa-apa
Jika
AllahSWT berfirman “JADILAH”
maka
jadilah ia
Takdir
menjadi nyata
dan
orang-orang terdiam membisu
Apa
yang telah terjadi ?
Apa
yang sedang terjadi ?
Apa
yang akan terjadi ?
Di
mana ? Mengapa ? Ke mana ?
Hanya
tanya terbersit dalam pikir
jiwa-jiwa
tak berdaya bertanya dan bertanya
tanpa
tahu ke mana mencari jawab
Namun
bila Rabb-mu memberi peringatan,
akankah
kau masih diam membisu ?
Jawabnya
hanya pada dirimu
Satu
per satu
14
Juni 1997 / 10 Shafar 1418
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Rinding
ini
Haru
ini
Bening
ini, kaca-kaca ini
Desah
ini
Selimuti
diri
Ah...,
tak tergoyahkah ?
Hidup
kulalui hari ini bersihkah ?
Masih
teringat siang tadi
Kala
hembusan kibarkan kain-kain kebesaran
dan
jemari kepitkan mahkota jati diri
tatap
kaitkan kaca penutup ruang
Selintas
bayang merebut tatap
tak
duga pandang bayang dahului tatap
pandang
dan tatap kait mengait.... sejenak
tatap
direnggut dasar penutup ruang
kalbu
bertanya gerangan bayang
Menit-menit
berlalu
tak
sangka kait mengait berulang
mungkinkah
bersamaan
tatap
dan pandang bertoleh kait
Ah...,
kalbu tak menduga
diri
bersegera menjauh tinggalkan bayang
kibaskan
dahaga yang belum terpenuhi
kalbu
penasaran gerangan bayang
Lupakan....
Detik
berlalu, menit berganti
duduk
bersila berkeliling melingkar
tak
jauh diri serat pembatas
tak
dinyana hembus singkapkan serat pajangan
Terpampang
!
Gerangan
bayang ?
Siang
berlalu, sore menjenguk
07
September 1997 / 06 Jumadil Ula 1418
~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar