Senin, 07 Januari 2013

Poem... oh, Poem... ( I )

Napak tilas ke masa awal memiliki Kitabun-Nas, ternyata banyak puisi tercipta ketika itu.  ;-)
Sebagian di antaranya kutuangkan berikut ini...
They all are zqzaki’s original poems.


~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Gelap terasa....

Retakan kaca menyatu kembali
Menghiasi dinding-dinding.... mahligai ketenaran
Berpose di antara kemilau cahaya blits
dalam ketidakpastian

Seorang diri menembus awan
di suatu waktu
di suatu masa
terjerat bilah-bilah kekecewaan

Tak sanggup diri melepas pilar-pilarnya
begitu kukuh
Terkungkung bias kecewa

Sungguh
betapa mengecewakan
Ternyata....
Tiga ditambah dua tidak sama dengan empat
dan....
dua dikali dua tidak sama dengan lima


13 Januari 1997  /  04 Ramadhan 1417

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Tahukah kamu
ketika di suatu tempat di suatu masa
ada yang tiada henti menanyakanmu
Meski akhirnya tiada mencapai harapan-harapan jauh
namun ia akan tumbuh subur
berkembang melintas waktu melindas zaman
berteduh di awang-awang

Biarkan ia melayang di sana
menembus udara bertekanan
menentang arus pusaran dahsyat

Maka ketika semuanya berlalu
semoga ia menjadi....
kenangan indah dalam memori


22 Maret 1997  /  14 Dzulqaidah 1417

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Bila suatu hari
ketika engkau mengharap sesuatu darinya
Petiklah sekuntum bunga
dan selipkan di sela-sela jemarinya

Pandanglah....
ketika engkau melihat seberkas cahaya berkilat di sana, tersenyumlah....
hingga cahaya itu luruh seiring senyummu

Maka di hari lain
ketika engkau kibaskan tanganmu
berharap segala problema terkibas pula, sadarlah....
Sinar yang telah redup akan muncul kembali
dan tak akan padam
Berpeganglah padanya....


29 Maret 1997  /  20 Dzulqaidah 1417

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Ketika mimpi buruk menghampirimu
menghempas asa
menyingkirkan hari-hari indah
bergejolak menyulut bara dalam dada

Saat itu
mungkin kau tak lagi memendam kegembiraan
tak lagi tersenyum menatap waktu
tak lagi tertawa menapaki langkah

Hingga tercuat ketakberdayaan
kebisuan
..... kebencian

Maka....
E N Y A H K A N   S E M U A N Y A


22 April 1997  /  14 Dzulhijjah 1417

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Kala....
Kala bumi hempaskan bebannya
Kala mentari terikkan sinarnya
Kala rembulan benamkan purnamanya

Setiap yang datang tak lagi pergi
Setiap yang pergi tak lagi kembali


24 April 1997  /  16 Dzulhijjah 1417

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Kalau suatu waktu kau tak lagi dapat berkata
eratkan katupan jemarimu
dan genggamlah harapan
esok hari mungkin kau tak lagi mendengarnya
semua berlalu

Namun ketika kau tak lagi melihatnya
akankah senyum menghiasi wajahmu
dan sendu biaskan ceriamu

Enyahkanlah apa yang perlu engkau enyahkan
selagi Yang Kuasa merestuinya


24 April 1997  /  16 Dzulhijjah 1417

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Bila sesuatu telah ditetapkanNYA
apa hendak dikata
tak satu pun mampu berbuat apa-apa
Jika AllahSWT berfirman “JADILAH”
maka jadilah ia

Takdir menjadi nyata
dan orang-orang terdiam membisu

Apa yang telah terjadi ?
Apa yang sedang terjadi ?
Apa yang akan terjadi ?
Di mana ?   Mengapa ?   Ke mana ?

Hanya tanya terbersit dalam pikir
jiwa-jiwa tak berdaya bertanya dan bertanya
tanpa tahu ke mana mencari jawab

Namun bila Rabb-mu memberi peringatan,
akankah kau masih diam membisu ?
Jawabnya hanya pada dirimu
Satu per satu


14 Juni 1997  /  10 Shafar 1418

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Rinding ini
Haru ini
Bening ini, kaca-kaca ini
Desah ini
Selimuti diri

Ah..., tak tergoyahkah ?
Hidup kulalui hari ini bersihkah ?

Masih teringat siang tadi

Kala hembusan kibarkan kain-kain kebesaran
dan jemari kepitkan mahkota jati diri
tatap kaitkan kaca penutup ruang

Selintas bayang merebut tatap
tak duga pandang bayang dahului tatap
pandang dan tatap kait mengait.... sejenak
tatap direnggut dasar penutup ruang
kalbu bertanya gerangan bayang

Menit-menit berlalu
tak sangka kait mengait berulang
mungkinkah bersamaan
tatap dan pandang bertoleh kait

Ah..., kalbu tak menduga
diri bersegera menjauh tinggalkan bayang
kibaskan dahaga yang belum terpenuhi
kalbu penasaran gerangan bayang
Lupakan....

Detik berlalu, menit berganti
duduk bersila berkeliling melingkar
tak jauh diri serat pembatas
tak dinyana hembus singkapkan serat pajangan
Terpampang !
Gerangan bayang ?

Siang berlalu, sore menjenguk


07 September 1997  /  06 Jumadil Ula 1418

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Tidak ada komentar: