April Mop dan Putusnya Sebuah Generasi
Sejak remaja, penulis telah mengenal April Mop namun tidak benar-benar
kenal. Selama ini penulis mengetahui bahwa tiap tanggal 01 April disebut April Mop, yang diperingati dengan cara
menyampaikan cerita, pesan, berita yang tidak benar dengan maksud bercanda,
memberikan kejutan lucu, ataupun berbuat jahil kepada orang terdekat, dimana
semua itu dilakukan sebagai hiburan semata.
Kini dari update status teman
di jaringan sosial, penulis mulai kenal istilah lain April Mop, yakni April Fool Day. Namun alangkah
terkejutnya penulis ketika membaca artikel dari website tetangga http://www.bersamadakwah.com/ bahwa ternyata
berabad-abad silam telah terjadi kesewenang-wenangan kepada sejumlah insan yang
tidak berdaya, dan bahwa sejumlah orang tertawa di atas penderitaan orang
lain.
Penulis melampirkan tulisan di bawah ini dengan
beberapa suntingan namun tidak mengubah inti dari informasi yang disampaikan
oleh website tetangga tersebut.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
01 April, lebih dari 5 abad yang lalu. Muslim Spanyol di Granada ketakutan. Terbayang kengerian yang akan terjadi
sesaat lagi. Pasukan Salib yang telah menaklukkan kota itu pasti tidak akan
membiarkan mereka hidup. Apalagi berita kebengisan Pasukan Salib sudah menyebar
dari mulut ke mulut. Mereka kerap membantai kaum muslimin; tidak peduli muda
atau tua, laki-laki atau perempuan, dewasa, remaja, maupun anak-anak, bahkan
balita.
Itulah yang mereka dengar dan demikianlah faktanya. Pasukan
Salib seakan haus terhadap darah kaum muslimin. Sehingga ketika mereka
memenangkan peperangan, masjid-masjid pun digenangi darah kaum muslimin.
Padahal kaum muslimin itu bukan tentara dan tidak terlibat perang.
Tiba-tiba perasaan takut kaum muslimin berubah menjadi terkejut dan diwarnai secercah
harapan ketika membaca sebuah pengumuman. "Wahai
para muslim Granada, kalian boleh hidup aman di luar Spanyol. Maka keluarlah
kalian. Silakan berlayar dan tinggalkan kota ini!" demikian inti
pengumuman yang dikeluarkan oleh Pasukan Salib.
Awalnya banyak kaum muslimin ragu pada pengumuman itu. Namun semua itu
tersisihkan oleh keinginan yang besar untuk hidup tentram dan keluar dari
persembunyiannya. Mereka berharap, meski terusir dari tanah air tanpa membawa
apa-apa, mereka bisa hidup bersama anak-anak dan meneruskan agama mulia yang
dianutnya. Satu per satu mereka keluar menuju pelabuhan.
Memang benar, di pelabuhan telah menanti kapal yang akan mengangkut mereka
berlayar keluar Spanyol. Ribuan muslim dalam kapal yang kebanyakan terdiri dari
perempuan dan anak-anak itu mulai cerah wajahnya, karena ada harapan hidup. Namun,
harapan ini segera sirna berganti dengan jerit histeris anak-anak memenuhi ruang
kapal. Tangis para ibu melipatgandakan kesedihan yang bercampur takut, marah,
dan bingung. Kapal itu dibakar! Ya, kapal itu dibakar oleh pasukan Salib.
Ternyata semua sudah direncanakan.
Bersamaan dengan terbakarnya kapal, mulailah puing-puing kapal jatuh memenuhi
laut, para ibu dan anak-anak terpanggang. Tidak butuh waktu lama kapal itu pun
tenggelam. Mereka yang sempat selamat dari kobaran api dan hendak melarikan
diri, segera disambut dengan sabetan pedang pasukan Salib. Air laut berubah
warna menjadi merah kehitam-hitaman, menjadi saksi putusnya sebuah generasi di suatu negeri.
01 April 1487.
Hari itu kemudian dikenal dengan nama "The April Fool Day".
Seiring bergulirnya waktu, hari itu disamarkan dan dikenang dengan sebutan April
Mop. Demi mengabadikan kemenangan licik tersebut, April Mop
diperingati dengan "ritual" boleh mengerjai, menipu, dan menjahili
orang lain, dan orang yang dijahili, tidak boleh marah ataupun dendam.
Meski tidak sepopuler Valentine Day, April Mop ternyata juga banyak
diikuti oleh remaja muslim, juga dirayakan oleh berbagai kalangan dengan cara
menjahili orang lain, termasuk keluarga, teman-teman, dan lainnya.
Sebagaimana Ibnu Khaldun pernah berkata: “Bangsa yang dikalahkan itu banyak
mengekor kepada bangsa yang mengalahkannya.”
Pada masa kini banyak hal dari luar Islam ditiru mentah-mentah
oleh para muslim, khususnya kaum remaja, termasuk di antaranya April Mop.
Tanpa ilmu dan pengetahuan, mereka latah dan ikut-ikutan merayakan hari itu.
Padahal sesungguhnya mereka turut mengabadikan dan merayakan pembantaian atas generasi
muslim Granada yang
kebanyakan terdiri dari para ibu dan anak-anak. Merayakan April Mop
berarti merayakan kekalahan.
Reference :
http://www.bersamadakwah.com/2012/04/april-mop-itu-memperingati-pembantaian.html
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Apakah Anda merayakan April Mop? Semoga jawaban tegas menyahut:
"Tidak!"
ditulis ulang :
zqzaki