Agenda
Ta’akhi : Mengunjungi Seorang Tokoh
Terdapat
beberapa hal yang disampaikan sang tokoh justru membuat penulis terkenang sosok
ayahanda penulis. Salah satunya beliau menjelaskan tentang kedelapan orang putera-puteri
yang disekolahkan tanpa satu pun mengikuti les tambahan pada bidang eksakta,
namun beliau mengupayakan kelengkapan buku-buku yang mendukung pelajaran
sekolah. Ketika penulis masih di bangku sekolah, sejak SD hingga SMA, semua
anak di rumah penulis belajar secara otodidak tanpa mengikuti les tambahan yang
ketika itu biasanya diselenggarakan oleh guru masing-masing di luar lokasi
sekolah dan di luar jam sekolah. Alhamdulillah, nilai pelajaran eksakta menonjol
dan lebih baik daripada siswa yang mengikuti les tambahan.
Kali
berikutnya beliau berbagi pengalaman berjumpa dengan beberapa orang istimewa
dari perjalanan hidup yang dilaluinya bertahun-tahun hijrah dari satu kota ke
kota lain yang keseluruhan ada 6 ibukota propinsi, yaitu : Pekanbaru, Jakarta,
Pontianak, Kendari, Manado, Makassar. Orang-orang istimewa ini disaksikan
secara langsung oleh sang tokoh, mereka memiliki berbagai kekurangan secara
fisik maupun dari segi material, namun di balik itu memiliki sikap gigih, pantang
menyerah, tekun, jauh dari putus asa dan bermalas-malasan, serta bekerja untuk
da’wah tanpa pamrih dari manusia, hingga suatu ketika mereka memperoleh reward yang tidak diduga banyak orang.
Berjumpa
dengan sang tokoh menjadikan penulis dan ta’akhi terinspirasi menjalani hidup
lebih bermakna.
Kamis
sore ba’da Ashar, 11 April 2013 / 30 Jumadil Ula 1434
zqzaki
+ ta’akhi 02